HELPING THE OTHERS REALIZE THE ADVANTAGES OF BERITAPOLISI.ID

Helping The others Realize The Advantages Of BeritaPolisi.id

Helping The others Realize The Advantages Of BeritaPolisi.id

Blog Article

"Maksud saya melakukan penyiksaan terhadap orang-orang yang tidak punya akses untuk mendapatkan bantuan hukum alias biasanya yang diincar itu orang-orang miskin atau anak-anak," ungkap Bivitri.

Abimanyu melanjutkan, dalam proses persidangan KontraS menemukan bahwa tidak sedikit keterangan saksi dalam BAP berbeda jauh dengna keterangan yang disampaikan di pengadilan.

Meta menambahkan saat ini mereka sedang "bekerja sama" dengan para penyelidik mengenai kasus penembakan tersebut.

Satu hal besar yang dipertanyakan koalisi masyarakat sipil adalah tidak adanya perkuatan mekanisme pengawasan bagi polisi.

Namun demikian ia belum bisa membeberkan pasal apa yang akan dikenakan kepada terduga pelaku dengan alasan masih menunggu hingga sidang digelar.

"Jadi polanya sama, pasti mencari orang yang tidak mampu dan tidak mendapat bantuan hukum yang cukup sehingga polisi bisa melakukan apa saja," ujar Bivitri Kemudian.

Sebuah laporan pada 2020 dari Kantor Akuntabilitas Pemerintah AS menemukan bahwa sekitar dua pertiga dari semua penembakan di sekolah terjadi di tingkat sekolah menengah atas. check here Sementara itu, penembakan di sekolah dasar paling sering terjadi secara tidak sengaja.

Dia mengeklaim bahwa Kapolri telah melakukan "tindakan tegas" dan "langkah kongkrit" terhadap anggotanya yang terbukti melakukan pelanggaran.

Mayoritas pelaku di balik peristiwa kekerasan tersebut berasal dari Satuan Reserse Kriminal yang terlibat dalam 426 peristiwa kekerasan. Sedangkan, sebanyak one hundred forty four kasus tidak bisa dikonfirmasi secara spesifik pelaku merupakan bagian kepolisian mana.

Namun menurut pihak berwenang, Bugoma memasuki fasilitas dan melakukan kekerasan seksual terhadap seekor kuda dalam insiden Januari 2021. Dilaporkan juga, dua kuda lainnya mengalami cedera fisik karena kaki-kaki mereka diikat.

Selain itu, KontraS juga menemukan bahwa oknum kepolisian tak hanya melakukan kekerasan terhadap para terdakwa, tapi juga kerap diduga melakukan kekerasan terhadap salah satu saksi.

Namun, kemudian Ombudsman melakukan pemeriksaan, yang akhirnya menerbitkan laporan bahwa ada rekayasa dan manipulasi dalam kriminalisasi terhadap Novel Baswedan.

"Saya bisa bertemu dengan anak sesudah sebelas hari [ditahan]. Saya melihat anak saya ibu jarinya itu biru. Saya tanya itu katanya diinjak pakai kursi."

“Kompolnas menyambut baik jika ada dorongan dari masyarakat sipil untuk memperkuat tugas dan kewenangan Kompolnas,” katanya.

Report this page